Sabtu, 19 Oktober 2013

Tugas 3 Bahasa Indonesia



Benarkah Miss World Di Balli Menguntungkan?

Miss World 2013 yang diselenggarakan di Indonesia tahun ini, menjadi salah satu event yang menyebabkan pro dan kontra. Sudah terdengar gemuruh protes yang menentang perhelatan besar ini dengan alasan hanya akan merendahkan martabat wanita Indonesia.
Namun ada juga yang mendukung acara tersebut karena bisa menjadi salah satu jalan yang strategis untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di mata dunia. Ini tentu akan menjadi kesempatan yang bagus untuk Indonesia mengenalkan budaya dan kekhasannya ke mata dunia. Dalam situs resmi Miss World, kabarnya sudah mempromokan beberapa tempat dan budaya menarik dari Indonesia. Seperti Gunung Bromo dan tarian khas Bali.
Miss World 2013 di Indonesia ini memang akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ada Perbedaan dari penyelenggaraan Miss World dari tahun lalu
1. Lebih Sopan dan Sesuai Dengn Karakter Indonesia
Sejak kedatangannya, para kontestan Miss World dikabarkan sudah menjaga sikap mereka. Di antaranya dengan datang ke Indonesia menggunakan pakaian yang sopan dan tetap cantik.
Menurut kabar yang tersiar, para wanita cantik ini sangat senang berada di Indonesia. Para warga yang ramah membuat mereka merasa seperti berada di surga dan memiliki ikatan batin yang menyenangkan dengan tempat ini.
2. Di Hapusnya Kontes Bikini
Sempat dilansir oleh HuffingtonPost bahwa Miss World terancam dibatalkan karena dikatakan melanggar budaya dan kurang cocok dengan karakteristik Indonesia. Padahal, Julia Morley sudah mengatakan dari awal bahwa tidak akan ada bikini dalam kontes yang akan dilaksanakan di Bali ini.
Panitia Miss World akhirnya meniadakan sesi bikini ini, selain itu juga karena pulau Bali juga lekat dengan adat yang menganjurkan untuk berpakaian sopan.
“Yang membedakan kita dengan negara lain, Miss World Organization menghormati kebudayaan kita, tidak menampilkan atau mewajibkan bikini,” kata Vania dikutip dari merdeka.com.
Vania Larissa yang merupakan pemenang dari Miss Indonesia 2013 ini akan mewakili Indonesia dalam ajang Miss World 2013. 
.           Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu, mengatakan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dalam KTT APEC 2013 Oktober mendatang di Indonesia akan menjadi pendorong utama pertumbuhan pariwisata pada tahun ini. Dari sana jelas bahwa menteri pariwisatanya sendiri pun tak mengunggulkan dampak dari Miss World, tapi dengan tanpa ragu dia mengatakan bahwa KTT APEC 2013 lah yang menjadi pendorong utama pertumbuhan pariwisata Indonesia. Tak hanya itu, KH Muhyiddin Junaidi, Ketua MUI mengatakan bertumbuh kembangnya turis dari mancanegara dengan diselenggarakan Miss World di Indonesia alasan saja. Bahkan, Muhyiddin mengimbau, Indonesia seharusnya belajar dari Turki dan Malaysia, yang tidak ikut kontes ratu kecantikan sejagat tetapi dunia pariwisata kedua negara itu berkembang.
Jadi, sesungguhnya kepentingan utama dari penyelenggaraan Miss World ini bukan untuk kemajuan pariwisata negara yang selalu digembor-gemborkan. Namun ini jelas kepentingan sekelompok tertentu saja. Jika tidak untuk kepentingan kalangan tertentu, mengapa dengan suka rela pihak panitia menghalalkan segala cara untuk memuluskan jalannya acara ini. Seperti yang dilansir oleh MUI, banyak iming-iming menggiurkan yang panitia tawarkan terhadapnya. Tawaran itu antara lain pertama, pemberian fasilitas jaringan Indovision gratis selamanya kepada seluruh jaringan kantor MUI dari pusat hingga daerah. Serta sekolah madrasah dan pesantren yang masuk dalam jaringan MUI di seluruh Indonesia. Kedua, beberapa pengurus MUI pusat yang semuanya ulama itu dijanjikan jabatan akan menjadi Dewan Pengawas Syariah (DPS) di MNC Grup. Ketiga, pengurus MUI akan dijadikan penasihat di balik layar, untuk penyelenggaraan Miss World yang akan digelar September mendatang.


0 komentar:

Posting Komentar