REVIEW
PROFITABILITAS
EKUITAS DAN BEBERAPA
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA
(STUDI PADA BEBERAPA KUD DI KOTA AMBON)
Oleh :
Pieter Leunupun
3. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Variabel Penelitian
Variabel-variabel
penelitian yang dijelaskan dalam model teoritis perlu
dideskripsikan
secara jelas sehingga menjadi patokan dalam analisis lebih lanjut. KUD
yang
dideskripsikan adalah yang terpilih sebagai sampel penelitian sedangkan data
yang
diamati adalah data tahun 1999 – 2002 yang selengkapnya dapat dilihat pada
tabel
3.
Return
on equity (ROE) adalah return on equity yang menggambarkan tingkat
pengembalian
modal sendiri selama tahun 1999 - 2002 secara rata-rata sebesar 11,67%
untuk
KUD Mandiri dan 10,84% untuk KUD Calon Mandiri. Walaupun rasio ini cukup
tinggi
namun tidak dapat diartikan bahwa koperasi sudah efisien dalam pengelolaan
dana
yang tersedia, karena besarnya modal sendiri koperasi secara rata-rata lebih
kecil
dari
keseluruhan dana yang digunakan, yaitu rata-rata sebesar 30,4% untuk KUD
Mandiri
dan 36,96% untuk KUD Calon Mandiri .
Profit
margin ratio (PMR) adalah profit margin ratio merupakan perbandingan
antara
laba dengan penjualan dan menggambarkan besarnya marjin laba atas
penjualan.
Profit margin ratio menunjukkan angka yang positif dan berkisar rata-rata
0,235
untuk KUD Mandiri dan 0,207 untuk KUD Calon Mandiri. Artinya bahwa setiap
Rp.1
penjualan mampu menghasilkan SHU sebesar Rp.0,235 bagi KUD Mandiri dan
Rp.0,207
untuk KUD Calon Mandiri. Implikasi lain yang diharapkan adalah bahwa
laba
bersih (SHU) yang mungkin dapat dicapai KUD Mandiri dimasa yang akan datang
rata-rata
23,5% sedangkan untuk KUD Calon Mandiri rata-rata 20,7% dari pendapatan
bersih periode sebelumnya.
Nilai Variabel-Variabel Penelitian
|
(Sumber: Dinas
Koperasi & UKM Ambon, data diolah kembali)
Total
assets turnover (TATO) adalah rasio perputaran total aktiva yang
menggambarkan
berapa kali total aktiva yang dimiliki dan digunakan KUD mampu
menghasilkan
penjualan. Atau dengan kata lain untuk mengetahui kemampuan modal
yang
diinvestasikan dalam aktiva koperasi untuk menghasilkan penjualan. Total
assest
turnover KUD Mandiri secara rata-rata sebesar 0,142 dan bagi KUD Calon
Mandiri
sebesar 0,148. Ini menunjukkan bahwa setiap Rp.1 aktiva dapat menghasilkan
revenue
sebesar Rp.0,142 bagi KUD Mandiri dan Rp.0,148 bagi KUD Calon Mandiri.
Total
assets to equity (TATE) adalah total assets to equity atau juga disebut
dengan
equity
multiplier (EM) merupakan perbandingan antara total aktiva dengan modal
sendiri.
Rata-rata Total assets to equtiy sebesar 3,55 untuk KUD Mandiri dan 3,32
untuk
KUD Calon Mandiri, yang artinya bahwa perbandingan antara aktiva dengan
modal
sendiri untuk KUD Mandiri adalah 3,55:1 dan untuk KUD Calon Mandiri 3,32:1.
Implikasinya
bahwa koperasi lebih banyak menggunakan aktiva, sementara aktiva itu
sendiri sebagian
besar didanai dengan modal asing.
3.2 Pengujian Asumsi Klasik
Penggunaan
model regresi linier untuk estimasi atau menguji hipotesis secara
teoritis
harus memenuhi asumsi klasik seperti telah dijelaskan sebelumnya. Tujuan
pemenuhan
asumsi klasik ini adalah agar variabel independen sebagai estimator atas
variabel
dependen tidak bias (unbiased estimators). Pengujian model atas ketiga
asumsi
klasik yang
digunakan dalam penelitian setelah diperhitungkan dapat disimpulkan.
|
(Sumber:
Tabel 3, tabel r, tabel F, dan tabel d, data diolah kembali)
Hasil
pengujian dengan menggunakan korelasi matriks menunjukkan bahwa
koefisien
korelasi masing-masing variabel independen baik untuk kelompok KUD
Mandiri
maupun kelompok KUD Calon Mandiri lebih kecil dari nilai kritis dengan uji
dua
sisi pada tingkat signifikansi 5 % (lihat tabel 4). Nilai kritis dengan n = 20
adalah
0,443 sedangkan koefisien korelasi antar variabel independen yang
paling tinggi untuk
kelompok
KUD Mandiri adalah 0,299 dan untuk kelompok KUD Calon Mandiri 0,437.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa asumsi pertama terpenuhi, artinya tidak
terdapat
gejala multikolinearitas.
Pengujian
terhadap gejala autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Durbin-
Watson
Test, yaitu membandingkan nilai d hitung dengan nilai dl dan du.
Pengujian
model
menghasilkan nilai d untuk kelompok KUD Mandiri sebesar 2,04 dan untuk
kelompok
KUD Calon Mandiri sebesar 2,06. Kemudian nilai dl dan du pada n = 20 dan
k =
4 pada tingkat signifikansi 5% adalah 0,90 dan 1,83 (lihat tabel 4). Untuk
kelompok
KUD
Mandiri, nilai d hitung lebih besar dari nilai du atau 2,04 > 1,83 dan juga
nilai d
hitung
lebih kecil dari 4-du atau 2,04 < 2,17. Hasil ini menunjukkan bahwa asumsi
kedua
terpenuhi, artinya tidak terdapat gejala autokorelasi. Kemudian bagi kelompok
KUD
Calon Mandiri, terlihat bahwa nilai d hitung lebih besar dari nilai du atau
2,06 >
1,83
dan nilai d hitung lebih kecil dari 4-du atau 2,06 < 2,17. Kondisi ini sama
dengan
kelompok
KUD Mandiri di mana asumsi kedua terpenuhi, artinya bahwa tidak
terdapat
gejala autokorelasi.
Uji
gejala heteroskedastisitas yang dilakukan dengan menggunakan Glejser-Test
seperti
ditunjukkan dalam tabel 4, menunjukkan bahwa baik untuk kelompok KUD
Mandiri
maupun kelompok KUD Calon Mandiri tidak ada satupun nilai F hitung yang
siginifikan,
karena semuanya lebih kecil dari nilai F tabel. Kondisi ini menunjukkan
bahwa
variabel pengganggu (disturbance error) adalah homoskedastisitas.
Sesuai
ketiga uji asumsi klasik terhadap variabel-variabel independen yang
mempengaruhi
profitabilitas ekuitas baik untuk kelompok KUD Mandiri maupun
kelompok
KUD Calon Mandiri, dapat disimpulkan bahwa model analisis yang
digunakan
memenuhi syarat sebagai best linear unbiased estimators (BLUE) dan
sekaligus dinyatakan layak digunakan dalam pengujian hipotesis.
3.3 Analisis Regresi
Dalam
analisis ini dikemukakan tentang pengaruh profit margin, investment
turnover dan
equity multiplier terhadap profitabilitas ekuitas. Analisis ini diawali
dengan
analisis statistik bagi masing-masing kelompok KUD dan kemudian
dilanjutkan
dengan analisis ekonomisnya. Hasil perhitungan untuk regresi dengan
menggunkan paket program statistik Minitab dapat dirangkum
dalam table.
|
(Sumber: Tabel
3, data diolah kembali)
3.3.1
Kelompok KUD Mandiri
Informasi
yang diperoleh dari tabel di atas menyangkut kelompok KUD Mandiri
adalah:
pertama, profit margin ternyata memiliki pengaruh yang positif terhadap
profitabilitas
ekuitas. Dalam artian bahwa setiap peningkatan profit margin akan
mempengaruhi
profitabilitas ekuitas dengan kecenderungan meningkat sebesar 0,451.
Angka
tersebut mempunyai arti bahwa setiap kenaikan 1% dalam profit margin
meningkatkan
profitabilitas ekuitas sebesar 45,1%. Kemampuan variabel ini untuk
menjelaskan
variasi dalam profitabilitas ekuitas sebesar 18,23% dan sisanya 81,77%
dijelaskan
oleh variabel lain. Kemudian berdasarkan uji t diketahui bahwa profit
margin
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ekuitas karena nilai t hitung
4,14
lebih besar dari nilai t tabel 1,74.
Kedua,
investment turnover ternyata mempunyai pengaruh positif terhadap
profitabilitas
ekuitas, artinya setiap peningkatan dalam investment turnover akan
mempengaruhi
profitabilitas ekuitas dengan kecenderungan meningkat sebesar 0,557.
Angka
tersebut mempunyai arti bahwa setiap kenaikan 1% dalam investment turnover
akan
meningkatkan profitabilitas ekuitas sebesar 55,7%. Kemampuan variabel ini
untuk
menjelaskan variasi dalam profitabilitas ekuitas sebesar 26,11% sedangkan
sisanya
sebesar 73,89% dijelaskan oleh variabel lain. Kemudian berdasarkan uji t
diketahui
bahwa investment turnover berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
ekuitas
karena nilai t hitung 6,99 lebih besar dari nilai t tabel 1,74.
Ketiga,
equity multiplier ternyata mempunyai pengaruh positif terhadap
profitabilitas
ekuitas, artinya setiap peningkatan dalam equity multiplier akan
mempengaruhi
profitabilitas ekuitas dengan kecenderungan meningkat sebesar 0,034.
Angka
tersebut mempunyai arti bahwa setiap kenaikan 1% dalam investment turnover
akan
meningkatkan profitabilitas ekuitas sebesar 3,4%. Kemampuan variabel ini untuk
menjelaskan
variasi dalam profitabilitas ekuitas sebesar 65,45% sedangkan sisanya
sebesar
34,55% dijelaskan oleh variabel lain. Kemudian berdasarkan uji t diketahui
bahwa
equity multiplier berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ekuitas
karena
nilai
t hitung 9,07 lebih besar dari nilai t tabel 1,74.
Kempat,
berdasarkan uji F yang menguji pengaruh ketiga variabel independen
secara
simultan ternyata ketiga variabel tersebut mempunyai pengaruh nyata terhadap
profitabilitas
ekuitas karena F hitung lebih besar dari F tabel atau 67,50 > 5,18.
Sedangkan
kemampuan ketiga variabel independen secara simultan dalam
menjelaskan
variasi dalam profitabilitas ekuitas untuk kelompok KUD Mandiri sebesar
92,3%
dan sisanya sebesar 7,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model.
3.3.2
Kelompok KUD Calon Mandiri
Menyangkut
kelompok KUD Calon Mandiri, maka berdasarkan tabel 6 diperoleh
informasi
bahwa: pertama, profit margin ternyata memiliki pengaruh yang positif
terhadap
profitabilitas ekuitas. Dalam artian bahwa setiap peningkatan profit margin
akan
mempengaruhi profitabilitas ekuitas dengan kecenderungan meningkat
sebesar0,394. Angka tersebut mempunyai arti bahwa setiap kenaikan 1% dalam
profit margin
meningkatkan
profitabilitas ekuitas sebesar 39,4%. Kemampuan variabel ini untuk
menjelaskan
variasi dalam profitabilitas ekuitas sebesar 12,67% dan sisanya 87,33%
dijelaskan
oleh variabel lain. Kemudian berdasarkan uji t diketahui bahwa profit
margin
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ekuitas karena nilai t hitung
3,52
lebih besar dari nilai t tabel 1,74.
Kedua,
investment turnover ternyata mempunyai pengaruh positif terhadap
profitabilitas
ekuitas, artinya setiap peningkatan dalam investment turnover akan
mempengaruhi
profitabilitas ekuitas dengan kecenderungan meningkat sebesar 0,541.
Angka
tersebut mempunyai arti bahwa setiap kenaikan 1% dalam investment turnover
akan
meningkatkan profitabilitas ekuitas sebesar 54,1%. Kemampuan variabel ini
untuk
menjelaskan variasi dalam profitabilitas ekuitas sebesar 22,56% sedangkan
sisanya
sebesar 77,44% dijelaskan oleh variabel lain. Kemudian berdasarkan uji t
diketahui
bahwa investment turnover berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
ekuitas
karena nilai t hitung 7,68 lebih besar dari nilai t tabel 1,74.
Ketiga,
equity multiplier ternyata mempunyai pengaruh positif terhadap
profitabilitas
ekuitas, artinya setiap peningkatan dalam equity multiplier akan
mempengaruhi
profitabilitas ekuitas dengan kecenderungan meningkat sebesar 0,034.
Angka
tersebut mempunyai arti bahwa setiap kenaikan 1% dalam investment turnover
akan
meningkatkan profitabilitas ekuitas sebesar 3,4%. Kemampuan variabel ini untuk
menjelaskan
variasi dalam profitabilitas ekuitas sebesar 65,61% sedangkan sisanya
sebesar
34,31% dijelaskan oleh variabel lain. Kemudian berdasarkan uji t diketahui
bahwa
equity multiplier berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ekuitas
karena
nilai
t hitung 8,68 lebih besar dari nilai t tabel 1,74.
Keempat,
berdasarkan uji F yang menguji pengaruh ketiga variabel independen
secara
simultan untuk kelompok KUD Calon Mandiri, ternyata ketiga variabel tersebut
mempunyai
pengaruh nyata terhadap profitabilitas ekuitas karena F hitung lebih besar
dari
F tabel atau 67,50 > 5,18. Sedangkan kemampuan ketiga variabel independen
secara
simultan dalam menjelaskan variasi dalam profitabilitas ekuitas untuk
kelompok
KUD Mandiri sebesar 92,7% dan sisanya sebesar 7,3% dijelaskan oleh
variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model.
Mengamati
bahasan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen,
dapat
disimpulkan bahwa; pertama, dilihat dari koefisien regresi, maka ketiga
variabel
independen
(profit margin, investment turnover, dan equity multiplier)
mempunyai
pengaruh
positif terhadap profitabilitas ekuitas, baik untuk kelompok KUD Mandiri
maupun
kelompok KUD Calon Mandiri. Kedua, berdasarkan uji t untuk semua
variabel
independen maupun uji F secara simultan untuk kedua kelompok KUD,
terlihat
jelas bahwa pengaruh positif yang ditunjukkan oleh masing-masing variabel
independen
tersebut terhadap variabel dependen adalah signifikan. Ini berarti bahwa
kecenderungan
pengaruh yang ditunjukkan oleh variabel independen bagi kedua
kelompok
KUD adalah sama. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini
terbukti kebebenarannya.
3.4 Bahasan Tentang Model Teoritis
Variabel-variabel
independen yang digambarkan dalam model teoritis setelah diuji
dengan
analisis regersi menunjukkan pengaruh signifikan terhadap profitabilitas
ekuitas. Hal ini mengandung arti bahwa model teoritis yang diajukan sejalan
dengan
kondisi
empirisnya. Namun demikian kemampuan masing-masing variabel independen
dalam
menjelaskan variasi terhadap variabel dependen tidak sama, maka perlu
pembahasan
lebih lanjut sebagai berikut :
1.
Variabel Profit Margin: dengan pengaruh yang positif, maka dampak dari
perubahan
1% profit margin adalah meningkatnya profitabilitas ekuitas kelompok
KUD
Mandiri sebesar 45,1% dan kelompok KUD Calon Mandiri 39,4%. Dengan data
pada
tabel 3 yang menunjukkan rata-rata ROE kelompok KUD Mandiri 0,1167
berarti
kenaikan 1% profit margin akan meningkatkan profitabilitas ekuitas dari
11,67%
menjadi (45,1% x 0,1167) + 0,1167 = 17%. Sedangkan rata-rata ROE
kelompok
KUD Calon Mandiri adalah 0,1084 berarti kenaikan 1% profit margin
akan
meningkatkan profotabilitas ekuitas dari 10,84% menjadi (38,4% x 0,1084)
+
0,1084
= 15%.
2.
Variabel Investment Turnover: dengan pengaruh yang positif, maka dampak
dari
perubahan
1% investment turnover adalah meningkatnya profitabilitas ekuitas
kelompok
KUD Mandiri sebesar 55,7% dan kelompok KUD Calon Mandiri 51,1%.
Dengan
data pada tabel 3 yang menunjukkan rata-rata ROE kelompok KUD
Mandiri
0,1167 berarti kenaikan 1% investment turnover akan meningkatkan
profitabilitas
ekuitas dari 11,67% menjadi (55,7% x 0,1167) + 0,1167 = 18%.
Sedangkan
rata-rata ROE kelompok KUD Calon Mandiri adalah 0,1084 berarti
kenaikan
1% investment turnover akan meningkatkan profotabilitas ekuitas dari
10,84%
menjadi (51,1% x 0,1084) + 0,1084 = 16%.
3. Variabel
Equity Multiplier: dengan pengaruh yang positif, maka dampak dari
perubahan
1% equity multiplier adalah meningkatnya profitabilitas ekuitas
kelompok
KUD Mandiri sebesar 3,4% dan kelompok KUD Calon Mandiri 3,4%.
Dengan
data pada tabel 3 yang menunjukkan rata-rata ROE kelompok KUD
Mandiri
0,1167 berarti kenaikan 1% equity multiplier akan meningkatkan
profitabilitas
ekuitas dari 11,67% menjadi (3,4% x 0,1167) + 0,1167 = 12%.
Sedangkan
rata-rata ROE kelompok KUD Calon Mandiri adalah 0,1084 berarti
kenaikan
1% equity multiplier akan meningkatkan profitabilitas ekuitas dari
10,84% menjadi (3,4% x 0,1084) + 0,1084 = 11%.
Seperti
dijelaskan sebelumnya bahwa profit margin KUD Mandiri lebih besar dari
KUD
Calon Mandiri, mengindikasikan bahwa pengeluaran atau biaya-biaya kelompok
KUD
Calon Mandiri relatif tinggi sehingga SHU yang diperoleh berada di bawah
kelompok
KUD Mandiri. Tingginya biaya tersebut sebagai akibat dari tingginya
investasi
pada aktiva yang didanai dengan modal asing yang mencapai 63,04%
menyebabkan
profitabilitas ekuitasnya lebih rendah dari KUD Mandiri (11,67%:
10,84%).
Investment turnover secara rata-rata untuk kedua kelompok KUD sangat
rendah
memberikan kesimpulan bahwa investasi pada aktiva tetap terlalu tinggi dan
kurang
produktif sehingga pendanaan dari segi modal sendiri tidak dapat diandalkan
sepenuhnya
dalam rangka meningkatkan SHU. Sementara pada tataran
kemandiriannya
mesti lebih banyak mengupayakan penggunaan modal sendiri.
Rendahnya
profitabilitas ekuitas membuat hasil usaha yang tersedia bagi para anggota
koperasi
di masa yang akan datang menjadi berkurang sehingga pada akhirnya harapan untuk
mensejahterakan anggota kian jauh dari kenyataan.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan
kajian sebelumnya, ada beberapa hal pokok yang dapat disimpulkan
dari
hasil penelitian ini, yaitu:
1.
Secara umum kemampuan KUD Mandiri memperoleh SHU dengan menggunakan
modal
sendiri selama tahun 1999 - 2002 jauh lebih baik dari KUD Calon Mandiri.
Hal
ini dibuktikan dengan profitabilitas ekuitas rata-rata sebesar 11,67% bagi KUD
Mandiri
sedangkan KUD Calon Mandiri 10,84%. Artinya bahwa KUD Mandiri lebih
efektif
dalam mengelola modal sendiri.
2.
Hasil analisis regresi variabel-variabel penelitian setelah lolos uji asumsi
klasik
untuk
masing-masing kelompok KUD menunjukkan bahwa:
a.
Variabel profit margin berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
ekuitas
dalam
arah yang positif untuk masing-masing kelompok KUD. Kemampuan
profit
margin menjelaskan variasi dalam profitabilitas ekuitas KUD Mandiri
sebesar
18,23% dan untuk KUD Calon Mandiri 12,67%. Dengan koefisien regresi
0,451
untuk KUD Mandiri dan 0,349 untuk KUD Calon Mandiri menunjukkan
bahwa
KUD Mandiri lebih efisien dalam mengelola biaya-biaya sehingga pada
tingkat
penjualan tertentu SHU dapat diperbesar.
b.
Variabel investment turnover berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas
ekuitas
dalam arah yang positif untuk masing-masing kelompok KUD.
Kemampuan
investment turnover menjelaskan variasi dalam profitabilitas
ekuitas
KUD Mandiri sebesar 26,11% dan untuk KUD Calon Mandiri 22,56%.
Dengan
koefisien regresi 0,557 untuk KUD Mandiri dan 0,541 untuk KUD Calon
Mandiri
menunjukkan bahwa kedua kelompok KUD cukup efektif menggunakan
dana
yang diinvestasikan dalam aktiva untuk menghasilkan pendapatan.
c.
Variabel equity multiplier berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas ekuitas
dalam
arah yang positif untuk masing-masing kelompok KUD. Kemampuan
equity
multiplier menjelaskan variasi dalam profitabilitas ekuitas KUD Mandiri
sebesar
65,45% dan untuk KUD Calon Mandiri 65,41%. Dengan koefisien regresi
masing-masing
sebesar 0,034 menunjukkan bahwa kedua kelompok KUD belum
efektif
menggunakan modal sendiri dalam aktiva untuk memperoleh keuntungan
(SHU).
4.2 Saran
Berdasarkan
kondisi KUD seperti yang disimpulkan di atas, ada beberapa saran
yang
diberikan, yaitu :
1.
Sudah saatnya pihak KUD lebih rasional dalam melakukan pengelolaan modal
sendiri
secara efektif di mana :
a.
Bagi kelompok KUD Mandiri disarankan agar minimal mempertahankan profit
margin dan
investment turnover yang ada dan berupaya meningkatkan equity
multiplier
yang dimiliki sehingga profitabilitas ekuitas akan lebih meningkat.
b.
Bagi KUD Calon Mandiri disarankan agar minimal mempertahankan
investment
turnover dan perlu memperbesar profit margin serta equity
multiplier sehingga akan mempengaruhi peningkatan dalam profitabilitas
ekuitas.
2.
Sehubungan dengan saran pertama di atas, maka sebagai KUD mandiri dan yang
sedang
menuju ke mandiri dan mandiri inti, sudah saatnya mengembangkan diri
yang
mengarah pada cara kerja yang efisien demi mengantisipasi perkembangan
mendatang.
Karena dengan cara ini koperasi akan mampu memperbaiki kinerjanya
sekaligus
mampu memberikan yang terbaik bagi anggotanya.
3.
Dinas Koperasi dan UKM Kota Ambon sebagai aparat pemerintah yang
bertanggungjawab
membina KUD di Wilayah Kota Ambon, diharapkan terus
membina
KUD dalam hal kemampuan kewirausahaan dan profesionalisme
pengurus,
pengawas, anggota, dan karyawan, sehingga timbul minat yang kuat
untuk
mengembangkan diri menghayati prinsip ekonomi koperasi dan
menerapkannya
demi menunjang operasionalisasi dalam konteks kemandirian
koperasi.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham,
Eugene F and Gapensky, Louis C., (1993), Intermediate Financial
Management, Fourth Editions, USA: The Dryden Press.
Horn
James C. dan John M. Wachowicz (1997), Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan,
(Buku
Satu: Alih Bahasa Heru Sutojo), Edisi Kesembilan, Jakarta: Penerbit
Salemba
Empat.
Partadiredja,
Ace (1995), Manajemen Koperasi, Cetakan Keempat, Jakarta: Penerbit
Bhratara.
0 komentar:
Posting Komentar