Senin, 31 Desember 2012

JURNAL 1.3


REVIEW
PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENGELOLA KOPERASI TERHADAP PERKEMBANGAN
KOPERASI UNIT DESA DI KABUPATEN NIAS

Oleh :
Atozisochi Daeli, Amru Nasution,Matias Siagian

KESIMPULAN

Hasil   penelitian   yang   dilakukan membuktikan beberapa hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Di antaranya adalah adanya beberapa temuan mengenai faktor-faktor yang terbukti secara signifikan sebagai faktor dari perkembangan koperasi unit desa, yaitu dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis tabel silang dibuktikan bahwa variabel yang terbukti secara signifikan memberikan variasi terhadap perkembangan koperasi unit desa di Kabupaten Nias adalah variabel dukungan pemerintah terhadap KUD, dan variable dukungan institusi swasta terhadap KUD. Sedangkan variabel yang sebelumnya diperkirakan sebagai salah satu faktor yang paling dominan, yakni kualitas sumber daya manusia pengelola, melalui analisis table silang tidak terbukti secara signifikan. Variabel lainnya juga tidak terbukti secara signifikan adalah dukungan perusahaan pribadi dan dukungan anggota koperasi. Sedangkan dari analisis korelasi bivariat terbukti ada tiga variabel yang secara signifikan memiliki hubungan yang positif dengan perkembangan koperasi unit desa, yaitu variabel kualitas sumber daya manusia, variabel dukungan pemerintah, variable dukungan swasta.

2. Dari analisa korelasi parsial, terbukti bahwa masing-masing variabel yang sebelumnya secara bivariat memiliki hubungan positif yang signifikan, setelah dikontrol oleh variabel lainnya derajat hubungan dan signifikansinya jauh berkurang. Artinya tidak ada satu variabel pun yang memiliki hubungan  langsung  dengan  variable perkembangan koperasi unit desa. Dalam hal ini model hubungan teoretis yang telah diajukan sebelumnya yang menempatkan variabel kualitas sumber daya manusia pengelola sebagai variabel bebas dan variable dukungan pemerintah, dukungan institusi swasta, dukungan perusahaan pribadi dan dukungan anggota sebagai variabel antara terhadap variabel perkembangan koperasi unit desa menjadi jelas atau terbukti. Namun, dari empat variabel antara, hanya dua variabel yang terbukti sebagai variable antara, yakni dukungan pemerintah dan dukungan institusi swasta.

3. Secara teoretis temuan penelitian ini semakin memperkuat dukungan terhadap masih kuatnya peran pemerintah dan institusi non pemerintah     dalam     menentukan perkembangan koperasi, khususnya koperasi unit desa. Temuan penelitian ini, sekaligus pula memberikan kesimpulan bahwa kondisi yang diinginkan oleh Mohammad Hatta agar koperasi   dapat   berkembang   dengan kemandiriannya masih jauh dari harapan, karena terbukti kualitas sumber daya manusia pengelola koperasi hanya mampu sebagai alat untuk mempermudah menangkap peluang-peluang yang memang disediakan oleh pemerintah melalui berbagai program bantuan dan pembinaan.

SARAN

Ada dua hal yang dapat diberikan atau menjadi kontribusi dalam penelitian ini, yaitu secara praktis dan teoretis/metodologis. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para pelaku/ stakeholder bagi upaya pengembangan dankemajuan koperasi, seperti misalnya:

1. Dalam upaya meningkatkan perkembangan KUD sangat perlu pemerintah membuat model pembinaan kepada masyarakat koperasi guna memberikan nasihat, petunjuk dan bantuan tentang pemecahan masalah dan pengembangan potensi koperasi dengan target     pemantapan,     pembukuan, kelembagaan, bidang usaha, permodalan, pemasaran, dan peningkatan sumber daya manusia menuju kemandirian koperasi yang maju.

2. Menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah melalui pendidikan dan latihan dibidang   manajemen,   kewirausahaan, permodalan, dan bidang usaha lainnya untuk meningkatkan perkembangan KUD.

3. Menjalin kerjasama dengan perusahaan besar dibidang pendidikan dan latihan, bidang permodalan   dan   pemasaran   untuk meningkatkan perkembangan KUD menuju kemandirian koperasi itu sendiri.

4. Mengembangkan manajemen yang profesional dengan menempatkan orang-orang yang bekerja paruh waktu membangun koperasi dengan pemberian insentif yang sepadan bagi pengelolanya.



DAFTAR PUSTAKA


Anoraga, Pandji, Djoko Sudantoko, Koperasi, Kewirausahaan dan Usaha Kecil, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2002.

Djohan, Djabarudin, Setengah Abad Pasang Surut Gerakan Koperasi Indonesia: 12 Juli 1947 – 12 Juli 1997, Diterbitkan Oleh Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Jakarta, 1997.
.
Soedjono, Ibnoe, Kata Pengantar dalam Djohan, Djabarudin, Setengah Abad Pasang Surut Gerakan Koperasi Indonesia: 12 Juli 1947 – 12 Juli 1997, Diterbitkan oleh Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Jakarta, 1997.

Sukotjo, Wahyu, KUD Model Semua Kita ini Berkepentingan Koperasi, dalam Hendrojogi dan Salim Siagian (ed), “Koperasi Masalah, Pengembangan dan Pembinaannya,” Pusat Latihan Koperasi dan Pengusaha Kecil Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil,Jakarta, 1994, Hal. 11-20.

Tjakrawerdadaja, Subiakto, Wajah Baru Pembinaan Koperasi Dalam Pelita III, dalam Hendrojogi dan Salim Siagian (ed), “Koperasi Masalah, Pengembangan dan Pembinaannya,” Pusat Latihan Koperasi dan Pengusaha Kecil Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, Jakarta, 1994, Hal. 1-10.


0 komentar:

Posting Komentar