Senin, 31 Desember 2012

JURNAL 3.1

REVIEW
PROFITABILITAS EKUITAS DAN BEBERAPA
FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
(STUDI PADA BEBERAPA KUD DI KOTA AMBON)
Oleh :
Pieter Leunupun

ABSTRAK

Sorotan utama penelitian ini adalah profitabilitas ekuitas dengan dasar pemikiran bahwa modal sendiri merupakan hal yang sangat urgen bagi KUD dalam konteks kemandiriannya, karena walaupun KUD tidak bertujuan untuk mengejar keuntungan tetapi harus memperoleh keuntungan untuk berkembang di masa yang akan datang.
Bertolak dari alasan di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: ada tidaknya hubungan kausal antara profit margin, investment turnover, dan equity multiplier sebagai variabel
independen, dengan profitabilitas ekuitas sebagai variabel dependen dalam arah yang positif bagi kelompok KUD Mandiri dan KUD Calon Mandiri.
Untuk mencapai tujuan penelitian ini, maka data selama tahun 1999 - 2002 untuk lima KUD Mandiri dan lima KUD Calon Mandiri dikumpulkan dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Ambon, dianalisis secara sistematis dengan menggunakan regresi linier sebagai model penelitian. Hasil regresi menunjukkan bahwa ketiga variabel independen tersebut secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ekuitas. Pada KUD Mandiri, dominasi pengaruh terletak pada variabel profit margin dan investment turnover sedangkan bagi KUD Calon Mandiri dominasi terletak pada investment turnover.

Kata kunci : profit margin, investment turnover, equity multiplier, profitabilitas ekuitas.

ABSTRACT

The prime target of research is return on equity with base of think that equity was the most urgent thing for KUD in autonomy context, because even KUD not purpose to get profit is still need to develop it in the future.
Leave from all reason above, this research is perform intend to know is there any causal relation or not between profit margin, investment turnover, and equity multiplier as independent variable, with return on equity as dependent variable on positive direction for KUD autonomy and autonomy candidate.
To get a succesful research, we use the data during 1999 – 2002 of five autonomy and candidate KUD from Cooperation and UKM Department in Ambon, with sistematic analysis using linier regression as research model. Result of regresion shows that the three independent variable as a partial or simultant influence on return on equity. And for autonomy KUD, dominate influence stay at the variable of profit margin and investment turnover, where as KUD autonomy candidate is dominate stay on investment turnover.

Keywoeds : profit margin, investment turnover, equity multiplier, return on equity.

1.       Pendahuluan
1.1    Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian menyebutkan bahwa
koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Pengertian ini mengisyaratkan bahwa koperasi adalah badan hukum yang bertujuan
untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Jadi pada dasarnya koperasi merupakan salah satu badan usaha yang
sekaligus merupakan pranata ekonomi Indonesia umumnya didirikan dengan harapan
dapat mengatasi persoalan anggotanya. Untuk itu koperasi perlu dibina secara
profesional baik dalam bidang organisasi maupun dalam bidang mental dan usaha.
Khusus dalam bidang usaha, karena koperasi merupakan suatu badan usaha yang
sedikit banyak berkecimpung dalam lapangan ekonomi, maka dalam mencari
pemecahan suatu persoalan manajemen, akan dibutuhkan pengetahuan tentang
prinsip-prinsip ekonomi (Partadiredja 1995:2). Artinya bahwa koperasi dalam
menjalankan usahanya tidak dapat meninggalkan sifat dan syarat ekonominya untuk
mencapai efisiensi, karena koperasi tengah berada dalam suatu lingkungan dunia
usaha (business environment) yang di dalamnya terdapat bentuk perusahaan lain yang
sama-sama berusaha menggali potensi sumber daya yang ada.
Harus diakui bahwa untuk mengembangkan koperasi secara baik sebagaimana
yang diharapkan, maka pengelolaannya harus baik pula. Artinya koperasi tidak dapat
berdiri tegak dan kuat tanpa adanya pengelolaan yang baik dan sehat. Koperasi
dituntut demikian karena kedudukannya dewasa ini bukan hanya mengejar asas
kekeluargaan dan kegotong-royongan tetapi perlu menjalankan fungsinya demi
kesejahteraan anggota. Konotasinya bahwa walaupun koperasi bukan kumpulan modal
tetapi harus mempunyai modal untuk berkembang atau dengan kata lain, koperasi
tidak bertujuan untuk mengejar keuntungan tetapi diharapkan memperoleh
keuntungan untuk berkembang di masa yang akan datang. Tentang harapan
memperoleh keuntungan di masa yang akan datang, tidak terlepas dari upaya efisiensi
dalam koperasi itu sendiri, karena makin tinggi tingkat efisiensi pada akhirnya akan
membawa koperasi pada pencapaian profitabilitas yang tinggi.
Seperti halnya lembaga-lembaga atau badan usaha lain, maka koperasi selalu
menghadapi berbagai persoalan di mana persoalan tersebut pada hakikatnya timbul
dari suasana lingkungan yang secara langsung mempengaruhi operasionalisasi
koperasi itu sendiri (Reksohadiprojo 1998:3). Khusus tentang lingkungan internal,
maka pada kebanyakan koperasi (termasuk di Daerah Kota Ambon yang menjadi obyek
penelitian ini) belum mampu mengadministrasikan kegiatan-kegiatannya secara baik
sesuai standar tertentu sehingga penyediaan data untuk mengambil keputusan juga
belum lengkap, termasuk di dalamnya pengambilan keputusan dalam hal pengelolaan
dana.
Terkait dengan keputusan dalam hal pengelolaan penggunaan dana, maka pihak
koperasi harus mampu mengalokasikan sumberdaya keuangan yang dimiliki secara
efisien serta menekan biaya-biaya penggunaan dana sehingga  akan mampu
menigkatkan laba atau yang disebut dengan sisa hasil usaha (SHU) pada saat
mendatang. Jadi efisiensi yang dimaksudkan adalah bagaimana koperasi mampu
menghasilkan laba (SHU) dengan kekayaan atau modal yang dimiliki, baik modal
asing maupun modal sendiri (equity).
Berdasarkan data selama masa pengamatan (1999-2002) untuk KUD di daerah kota
Ambon sesuai klasifikasi kemandiriannya, terlihat bahwa secara rata-rata perolehan
hasil usaha kelompok KUD Mandiri lebih besar dari kelompok KUD Calon Mandiri.
Hal ini terlihat jelas di mana kenaikan hasil usaha KUD Mandiri sebesar 94,40% yang
lebih besar dari kenaikan hasil usaha KUD Calon Mandiri, yaitu 83,79%. Pada sisi
lain, modal sendiri yang digunakan untuk menunjang aktivitas memperoleh hasil
usaha pada kelompok KUD Calon Mandiri justru lebih besar dibanding kelompok KUD
Mandiri (36,96% : 30,4%). Indikasi yang diperoleh dari kondisi seperti ini adalah bahwa
hasil usaha yang meningkat tidak selalu menjamin meningkatnya profitabilitas
(profitabilitas ekuitas).
Sorotan penelitian ini pada profitabilitas ekuitas dengan dasar pemikiran bahwa
modal sendiri merupakan hal yang sangat urgent bagi KUD dalam konteks
kemandiriannya. Hal ini menarik untuk dikaji lebih jauh agar dapat diperoleh jawaban
yang secara teoritis dapat dipertanggungjawabkan dan mendekati kepastian tentang
profitabilitas ekuitas itu sendiri dan beberapa faktor internal yang mempengaruhinya.
antara lain; profit margin, investment turnover dan equity multiplier.






1.2    Perumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut: “apakah profit margin, investment turnover dan equity
multipiler berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ekuitas masing-masing
kelompok KUD”

1.3    Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah, maka variabel-variabel penelitian ini akan diuji secara
empirik dengan maksud untuk mengetahui :
a. Ada tidaknya pengaruh signifikan dari profit margin terhadap profitabilitas ekuitas
masing-masing kelompok KUD.
b. Ada tidaknya pengaruh signifikan dari investment turnover terhadap profitabilitas
ekuitas masing-masing kelompok KUD.
c. Ada tidaknya pengaruh signifikan dari equity multiplier terhadap profitabilitas
ekuitas masing-masing kelompok KUD.

1.4    Kajian Teoritik

Umumnya masalah profitabilitas lebih penting dari masalah profit, karena profit
yang besar belum merupakan ukuran bahwa perusahaan (koperasi) telah bekerja
dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui jika profit dibandingkan dengan
kekayaan atau modal yang digunakan untuk menghasilkan profit tersebut. Dengan
demikian perusahaan (koperasi) hendaknya tidak hanya memperhatikan bagaimana
usaha untuk memperbesar profit tetapi yang lebih penting ialah usaha untuk
mempertinggi profitabilitasnya, karena profitabilitas yang tinggi merupakan
pencerminan efisiensi yang tinggi pula.
Dengan uraian di atas, maka yang disebut profitabilitas adalah kemampuan
menghasilkan laba (profit) selama periode tertentu dengan menggunakan aktiva atau
modal, baik modal secara keseluruhan maupun modal sendiri (Van Horn dan
Wachowicz 1997:148-149). Kemampuan menghasilkan laba yang dimaksud dalam
penelitian ini tentunya adalah kemampuan menghasilkan laba dengan menggunakan
modal sendiri atau profitabilitas ekuitas (return on equity = ROE), yang persamaan
matematisnya adalah:

                                                                ROE = Net Profit After Tax
                                                                                                Equity

Perhitungan return on equity dapat pula dilakukan dengan mengalikan return on
assets (ROA) dan equity multiplier atau total assets to equity (EM atau TATE). Return
on assets (ROA) adalah profit margin (PM) dikalikan dengan investment turnover atau
total assets turnover (ITO atau TATO). Atas dasar pemikiran ini, maka persamaan di
atas dapat dimodifikasi menjadi (Brigham and Gapenski 1993:697):
ROE = ROA x EM
= PM x TATO x EM
Mencermati persamaan di atas, maka jelaslah bahwa return on equity adalah fungsi
dari profit margin, assest turnover dan equity multiplier. Atas dasar ini maka variabel-
variabel utama dalam penelitian ini yang mempengaruhi profitabilitas ekuitas adalah
profit margin, total assets tornover dan equity multiplier sebagai faktor yang terkait
langsung dengan kemampuan internal koperasi. Karena itu model teoritis yang
dikembangkan sebagai kerangka pemikiran penelitian ini adalah sebagai berkut:
   Gambar 1
Model Teoritis

 





                                                                                            (Sumber: Hasil olahan penulis)
Profit margin (PM), merupakan rasio antara laba bersih dengan penjualan, yaitu
penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh biaya termasuk pajak dibandingkan
dengan penjualan. Semakin tinggi profit margin semakin baik usaha koperasi karena
menampakan kemampuan koperasi dalam memperoleh sisa hasil usaha (SHU) dari penjualan. Formula profit margin adalah sebagai berikut:

                                                                PM = Net Profit After Tax
                                                                                                Sales

Total assets turnover atau investment turnover (TATO atau ITO), merupakan rasio
antara jumlah aktiva yang digunakan dengan jumlah penjualan yang diperoleh selama
periode tertentu. Rasio ini merupakan ukuran sampai seberapa jauh aktiva telah
dipergunakan dalam kegiatan koperasi atau menunjukan berapa kali aktiva berputar
dalam periode tertentu. Apabila dalam menganalisis rasio ini selama beberapa periode
menunjukan suatu trend yang cenderung meningkat, memberikan gambaran bahwa
semakin efisiensi penggunaan aktiva sehingga hasil usaha akan meningkat (Sawir
2001:56). Perhitungan total assets turnover dapat dilakukan dengan rumus sebagai
berikut:

                                                                TATO = Sales           
                                                                                Total Assets

Kedua faktor di atas (PM dan TATO) apabila dijabarkan lebih lanjut, maka
dipengaruhi oleh berbagai hal lain. Profit margin dipengaruhi oleh sisa hasil usaha
yaitu penjualan sesudah dikurangi seluruh biaya termasuk pajak dibandingkan dengan
penjualan. Semakin tingginya profit margin semakin baik operasi suatu koperasi
karena menampakan keberhasilannya dalam meningkatkan penjualan yang dibarengi
dengan peningkatan yang sangat besar dalam pengorbanan biayanya. Sedangkan total
assets turnover dipengaruhi oleh besar-kecilnya penjualan dan total aktiva, baik aktiva
lancar maupun aktiva tetap. Karena itu, total assets turnover dapat diperbesar dengan
menambah aktiva pada satu sisi dan pada sisi lain diusahakan agar penjualan dapat
meningkat relatif lebih besar dari peningkatan aktiva atau dengan mengurangi
penjualan disertai dengan pengurangan relatif terhadap perputaran aktiva. Menurut
Weston dan Brigham (1998:304), sebaiknya aktiva yang digunakan adalah aktiva rata-
rata, yaitu [(aktiva awal + aktiva akhir)/2].
Dalam kaitan dengan profitabilitas ekuitas ini pula, maka faktor total aktiva
terhadap modal sendiri atau equity multiplier (EM) perlu pula mendapat perhatian.
Rasio total aktiva terhadap modal sendiri dihitung dengan rumus sebagai berikut:

                                                                EM = Total Assets
                                                                                Equity

Rasio ini sebenarnya menjelaskan sampai seberapa jauh kemampuan koperasi
menginvestasi modal pada aktiva dengan menggunakan modal sendiri. Semakin besar
rasio ini maka semakin besar pula penggunaan modal sendiri dalam aktiva koperasi
tersebut untuk menghasilkan profit (SHU).
Mencermati kembali kerangka pemikiran (model teoritis) di atas dikaitkan dengan
rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini, dapat diajukan hipotesis
mayor dan minor berikut ini:
1. Hipotesis Mayor sebagai berikut:
Diduga profit margin, investment turnover dan equity multipiler secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ekuitas masing-masing kelompok
KUD.
2. Hipotesis Minor
Untuk memperjelas hipotesis mayor, maka dapat dikemukakan hipotesis minor
sebagai berikut:
a. Profit margin berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ekuitas masing-
masing kelompok KUD.
b. Investment turnover berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ekuitas
masing-masing kelompok KUD.
c. Equity multiplier berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ekuitas masing-
masing kelompok KUD.

0 komentar:

Posting Komentar